DISINIH KITA BERBAGI APA YANG KITA TAHU

Rabu, 12 Agustus 2009

On 05.24 by Unknown   No comments

Harimau Turun Gunung


Lingkungan Rusak, Harimau ke Kampung

Sebulan Ini Enam Orang Tewas Diterkam Harimau di Jambi

Kematian tiga ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Desa Tanjung Pasar Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, dikecam beberapa organisasi pencinta lingkungan. Selain itu, kerusakan lingkungan juga diduga menjadi penyebab hewan langka itu masuk ke perkampungan penduduk.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Riau dan Yayasan Program Konservasi Harimau Sumatera (PKHS), Rabu (25/2), menyayangkan kematian hewan langka itu. Ketua Yayasan PKHS Bastoni di Pekanbaru menyatakan duka atas matinya tiga ekor harimau sumatera di Indragiri Hilir. ”Jika PHKS mendapat informasi ada harimau masuk kampung, kami pasti menurunkan tim untuk mencegah korban dari dua belah pihak,” katanya.

Seperti diberitakan, tiga harimau sumatera mati dijerat warga di Tanjung Pasar Simpang. Warga diduga balas dendam setelah satwa dilindungi itu memangsa ternak (Kompas,25/2).

Berdasarkan keterangan salah seorang saksi mata, harimau yang terjerat ditemukan dalam kondisi hidup sebelum dibantai dengan tombak sampai mati.

Bastoni menyebutkan, fenomena masuknya harimau ke perkampungan penduduk di beberapa provinsi di Sumatera belakangan ini berhubungan dengan kerusakan lingkungan.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Rachman Sidik mengungkapkan, pihaknya telah membentuk satu tim khusus untuk menyelidiki kematian tiga ekor harimau di Indragiri Hilir.

Enam tewas di Jambi

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dan WWF Indonesia, dalam keterangan persnya, Rabu, menyerukan pentingnya penghentian konversi hutan alam di provinsi itu sesegera mungkin demi keselamatan publik dan harimau sumatera. Itu perlu dilakukan menyusul tewasnya enam orang di Jambi akibat serangan hewan dilindungi itu satu bulan ini.

”Tiga orang yang tewas diterkam harimau akhir pekan lalu diduga pelaku illegal logging (penebangan liar),” kata Kepala BKSDA Jambi Didy Wurjanto.

BKSDA Jambi dan aparat setempat melakukan patroli penghentian aktivitas pembukaan hutan untuk mengantisipasi berlanjutnya serangan harimau sumatera terhadap warga.

Pemberitaan-pemberitaan tersebut sudah sering kita dengar, baik melalui berita visual, suara maupun tulisan, fenomena turunnya harimau ke perkampungan penduduk tersebut sebenarnya sudah lama terjadi. Namun, seolah-olah pihak pemerintah menutup mata akan kejadian ini. Bahkan pada hari ini, Minggu, 08 Maret 2009, stasiun televisi RCTI telah menurunkan berita mengenai harimau-harimau yang turun ke perkampungan di salah satu wilayah di Aceh. Dalam berita tersebut, warga masyarakat sudah melaporkan permasalahan ini kepada instansi terkait, namun tidak pernah ada tanggapan ataupun action dari instansi tersebut. Akhirnya warga memilih untuk menangani sendiri, yaitu dengan memasang jerat atau racun untuk menangkap harimau tersebut.

0 komentar: