Kamis, 15 November 2012
On 07.54 by Unknown 1 comment
Nama
: Triesna juhari
Kelas
: 1 KA 19
NPM : 18112290
KATA
PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmatnya maka penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah Ilmu Sosial Dasar ini yang bertemakan “Dampak Sosialisasi masyarakat bagi
perkembangan pendidikan anak”
Dalam
penulisan makalah ini saya merasa cukup puas dengan hasil yang telah dicapai
namun, masih banyak pula kekurangan dalam hal teknis maupun materi,
mengingatkan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Maka dari itu kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan demi penyempurnaan tugas-tugas berikutnya.Bila
ada kata-kata yang kurang mohon di maklumi Terimakasih
Penulis:
(Triesna juhari)
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan,
dan kemampuan mental, emosi dan inteligensi, serta yang terpenting adalah
lingkungan.
Lingkungan
sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan seorang anak, karena
disitulah sehari-harinya para anak-anak sering bergaul. Dalam pergaulannya pun
pasti terdapat dampak positif dan negatifnya. Contoh-contoh
Dampak positif :
(1). Anak-anak dapat menyerap pergaulan zaman sekarang,
(2). Anak-anak dapat
belajar dari lingkungan sekitar tentang budaya zaman sekarang,
(3). Dapat
membentuk kelompok belajar.
Dampak negatif :
(1). Terpengaruh rokok,
(2).
Anak-anak menjadi jarang berkumpul bersama dirumah,
(3). Terpengaruh ajakan
untuk tawuran dll.
Karena sifat anak-anak yang masih labil, mereka cenderung dapat
terpengaruh sesuatu hal dengan mudah, baik itu hal positif ataupun hal negatif.
Dalam hal ini peranan lingkungan sangatlah berperan dalam
pembentukan karakter dan perkembangan pendidikan para pelajar. Maka dari itu
sangatlah penting pula peranan para orang tua untuk ikut serta mengawasi
anak-anaknya dalam pergaulannya di lingkungan.
BAB I
Pembahasan
2.1
Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan demikian luas, meliputi : rumah tangga,
pergaulan antar teman, hubungan dengan masyarakat, dan lainnya. Dengan kemajuan
teknologi informasi, maka pihak orang tua dan guru tidak dapat lagi membatasi
lingkungan pendidikan yang semakin luas dan semakin mendunia. Akhirnya
perkembangan anak didik menajdi semakin sulit diprediksi, baik oleh
gurunya maupun orang tuanya. Lingkungan pendidikan banyak berpengaruh terhadap
prestasi belajar anak didik, dan akhirnya pihak guru dan orang tua/wali menjadi
“kurang mengenalnya lagi” atau merasa “ada sesuatu yang berubah”, terutama pada
siswa yang memiliki “kepribadian tertutup” .
A. Dampak
positifnya:
1. Seorang siswa akan mengalami kemajuan yang pesat dalam
hasil belajarnya, jika semua lingkungan pendidikan saling mendukung satu sama
lainnya, umpamanya : Kesibukan belajarnya di sekolah diikuti dengan
berpartisipasi dalam kelompok ilmiah remaja, di luar sekolahnya, dan
didorong dengan motivasi dan fasilitas dari keluarganya, sehingga siswa dapat
mengaplikasikan semua pengetahuannya secara nyata. Dengan banyaknya kelompok
ilmiah remaja, dan kelompok lainnya yang melaksanakan kegiatan yang bersifat
positif dan konstruktif, maka diprediksi angka kenakalan remaja akan
menurun, bukan saja masyarakat akan lebih tenang, tapi juga akan muncul
calon tokoh masyarakat di masa depan dari remaja-remaja yang berprestasi.
B.
Dampak negatifnya :
1. Seorang siswa akan mengalami kesulitan belajar, jika semua
lingkungannya tidak saling mendukung satu sama lainnya, umpamanya :
keluarganya pecah/broken home dan urakan, lingkungan
pergaulannya rusak dengan narkoba dan dekadensi moral, dan pelajarannya dianggap
kurang sesuai dengan tuntutan suasana kerja, dan lain-lain. Jika pihak orang
tua mengharapkan segalanya dari pendidikan formal/sekolah adalah harapan yang
kurang tepat, dan kemungkinan akan mengalami kekecewaan, karena semua
lingkungan pendidikan yang tidak saling mendukung, akan menghambat hasil
belajar yang maksimal dari setiap anak didik.
2. Masa remaja yang sedang mecari identitas diri, jika salah
pergaulan dalam lingkungannya, akan menyusahkan masyarakat. Jika mereka bergaul
dengan kelompok pencandu narkoba, mereka akan menjadi pecandu narkoba. Jika
bergaul dengan kelompok teroris, mereka akan menjadi teroris, dan
lain-lain. Sedangkan mereka belum mampu berfikir kritis, dan belum
mampu untuk menolak .ajakan/rayuan/jebakan dari kelompok-kelompok tersebut.
Tidak adanya kepedulian serta sikap tidak mau tahu, dan acuh dari anggota
masyarakat, terhadap kegiatan kelompok remaja, akan memperburuk situasi. Sikap
menyalahkan remaja juga bukan sikap yang bijaksana, tetapi akhirnya tetap saja
masyarakat sendiri yang akan menanggung resiko yang mahal.
2.2 Adapun faktor-faktor yang mendukung
perkembangan pendidikan anak diantaranya yaitu :
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh
terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya.
Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif
bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan
keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan
anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak
lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam
menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan
oleh keluarga.
2. Kematangan Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk
mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang
lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu,
kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik
diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu
menjalankan fungsinya dengan baik.
3. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status
kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan
memandang anak, bukan sebagai anak yang independen,
akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam
keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan
sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku
di dalam keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak
memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga”
status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga
status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam
pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu
anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk
kelompok elit dengan normanya sendiri.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan
memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka
di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa
perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan
kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan
kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan(sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma
lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan
norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
5. Kapasitas Mental, Emosi, dan
Intelegensi
Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti
kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan
intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan
intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara
seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain
merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah
dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.
Bentuk Sosialisasi
BAB
II
KESIMPULAN
1. Komunikasi antara siswa-guru-orang tua/wali murid/orang
tua, harus selalu terjalin dengan intensif, sebagai upaya antisipasi dini
terhadap semua dampak negatif.
2. Faktor waktu memegang peranan penting, perhitungan waktu
yang dibutuhkan untuk suatu pendidikan harus tepat, Jika waktu terlalu singkat,
maka dampak negatifnya akan jauh lebih besar dari dampak positifnya.
3. Setiap remaja dan anak didik haruslah berusaha untuk
“bersikap terbuka” dengan mau berterus terang kepada orang tuanya/walinya dan
gurunya (yang dipercaya) untuk membicarakan masalah pribadinya dan
mendiskusikannya, sehingga ditemukan jalan keluar sebaik-baiknya, bersikap
tertutup untuk “masalah-masalah yang berat” adalah tindakan yang kurang tepat.
Dengan ditemukannya jalan keluar terbaik, maka semua beban pikiran dan beban
mental akan terasa sangat ringan (plong rasanya) dan akan mampu lebih berkonsentrasi
kepada pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://Stitattaqwa.blogspot.com
http://Id.wikipedia.org
http://Pieramdani.wordpress.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
Cerita Kita Depok-Bandung Indonesia memiliki alam yang amat sangat indah, seakan kita tidak pernah habis untuk mengunjungi tempat wis...
-
Menjadi seorang fotografer merupakan sebuah pekerjaan impian yang ingin dimiliki oleh siapa saja dan membuat hasil foto yang terbaik m...
-
ini adalah lirik lagu 5SOS (5 Seconds Of Summer) yang berjudul amnesia, lirik ini bercerita tentang seseorang yang ingin melupakan masa lalu...
-
Kata Kata Romantis Buat Pacar SMS Cinta. Koleksi SMS cinta romantis buat pacar, kata kata romantis ungkapan hati tentang cinta dan rindu bu...
-
Kita semua tentunya sudah tahu bahwa Kamera adalah alat untuk memotret dan merekam gambar, begitu banyak jenis kamera yang telah dicipt...
-
Sebuah studio foto rumahan dapat menjadi serumit studio foto komersial atau sesederhana seperti selembar kain putih ditempel di dindin...
-
Perbedaan akan jelas terlihat pada jasa bali wedding photographydengan bali pre wedding photography. Ini terlihat jelas pada bentuk dan...
-
Pendahuluan Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi...
Categories
Recent Posts
Sample Text
Blog Archive
- Februari (1)
- Oktober (1)
- Februari (1)
- Januari (3)
- Desember (4)
- November (4)
- Oktober (4)
- Mei (12)
- April (1)
- Maret (3)
- Januari (1)
- November (14)
- Oktober (2)
- September (1)
- Juli (1)
- Juni (1)
- Mei (1)
- Maret (3)
- Januari (3)
- Desember (5)
- November (4)
- September (2)
- Februari (2)
- Juli (1)
- Februari (2)
- Oktober (1)
- Juli (8)
- April (2)
- Maret (2)
- Agustus (1)
1 komentar:
Trimakasih @rezachandra
Posting Komentar