Sabtu, 23 November 2013
Memotret
model memerlukan sebuah interaksi antara fotografer dan model untuk sekedar
mencairkan suasana yang mungkin terasa canggung akibat belum saling mengenal.
Disini saya akan memberi tahukan beberapa tata etika ketika memotret model yang
saya dapat dari beberapa sumber:
- · Tersenyum : Ini adalah modal utama ketika kita bertemu dengan seseorang agar merasa dihargai dan memperlancar langkah selanjutnya. Jangan berharap banyak jika kita menghadapi seorang model dengan ekspresi yang tidak bersahabat.
- · Berkomunikasi : Pertama kali yang harus dilakukan adalah janganlah lupa untuk berkenalan dengan model. Paling tidak dengan sudah berkenalan, maka individu keduanya tidak akan merasakan bersama dengan orang asing lagi.
- · Santai : Santai dan relax, ini juga sangatlah penting. Baik fotografer dan juga sang model bisa saja gugup dan tidak dalam kondisi yang menyenangkan karena adanya hal lain diluar sana yang mnggangu pikiran. Sebagai fotografer, pusatkan pikiran hanya untuk pemotretan dan menghasilkan yang terbaik secara professional. Arahkan model anda agar sesanti mungkin dan imbangi dengan prilaku kita tentunya.
- · percaya diri : Berkenaan dengan fotografer, sikap percaya diri dan yakin dengan apa yang dilakukan mutlak diperlukan. Jangan sampai anda terlihat bingung dan tidak yakin di depan model. Arahkan model dengan suara yang jelas dan ramah. Berikan pose atau gaya yang sesuai dengan bentuk tubuh sang model. Jangan paksakan sebuah pose jika hal itu membuat model merasa tidak nyaman.
- · Ekspresi : Selalu perhatikan ekspresi wajahnya, jangan sampai sang model kehilangan moodnya. Selalu katakan bahwa dia melakukannya dengan sangat baik. Terus ajaklah berbicara agar sang model merasa nyaman. Perhatikan bahasa tubuhnya juga, bila terasa ada perubahan atau penolakan atas pose tertentu, janganlah dipaksakan. Dan tanyakan apakah perlu beristirahat dulu atau tidak.
- · Terakhir pastikan anda mengucapkan terima kasih kepada sang model, ini menandakan bahwa kita telah melakukan kerja-sama yang baik dalam kapasitasnya masing-masing. Dalam mengisi waktu istirahat, tanyakan apa keperluan dia agar bias diberikan, bila perlu perlihatkan hasil pemotretan yang baru saja di lakukan. Biasanya setelah melihat hasil foto yang bagus, maka sang model akan bertambah percaya diri lagi untuk sesi berikutnya setelah beristirahat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
Cerita Kita Depok-Bandung Indonesia memiliki alam yang amat sangat indah, seakan kita tidak pernah habis untuk mengunjungi tempat wis...
-
Menjadi seorang fotografer merupakan sebuah pekerjaan impian yang ingin dimiliki oleh siapa saja dan membuat hasil foto yang terbaik m...
-
ini adalah lirik lagu 5SOS (5 Seconds Of Summer) yang berjudul amnesia, lirik ini bercerita tentang seseorang yang ingin melupakan masa lalu...
-
Kata Kata Romantis Buat Pacar SMS Cinta. Koleksi SMS cinta romantis buat pacar, kata kata romantis ungkapan hati tentang cinta dan rindu bu...
-
Kita semua tentunya sudah tahu bahwa Kamera adalah alat untuk memotret dan merekam gambar, begitu banyak jenis kamera yang telah dicipt...
-
Sebuah studio foto rumahan dapat menjadi serumit studio foto komersial atau sesederhana seperti selembar kain putih ditempel di dindin...
-
Perbedaan akan jelas terlihat pada jasa bali wedding photographydengan bali pre wedding photography. Ini terlihat jelas pada bentuk dan...
-
Pendahuluan Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi...
Categories
Recent Posts
Sample Text
Blog Archive
- Februari (1)
- Oktober (1)
- Februari (1)
- Januari (3)
- Desember (4)
- November (4)
- Oktober (4)
- Mei (12)
- April (1)
- Maret (3)
- Januari (1)
- November (14)
- Oktober (2)
- September (1)
- Juli (1)
- Juni (1)
- Mei (1)
- Maret (3)
- Januari (3)
- Desember (5)
- November (4)
- September (2)
- Februari (2)
- Juli (1)
- Februari (2)
- Oktober (1)
- Juli (8)
- April (2)
- Maret (2)
- Agustus (1)
0 komentar:
Posting Komentar