Rabu, 12 November 2014
On 03.35 by Unknown in ISD No comments
Jika ditilik dari sisi rancangan, kamera DSLR sebenarnya
memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah karena kamera DSLR pada
aslinya dirancang untuk dipakai dengan film. Saat teknologi digital merambah ke
dunia fotografi, digital mendapat perlakuan yang sama seperti segulung film,
bahkan secara mekanis ditempatkan di body yang sama.
Silahkan baca juga Mengenal Kamera Mirrorless, serta Cara Kerja Kamera DSLR.
Konstruksi dasar DSLR tidak berubah dari film ke
digital. Kecuali ruang film yang diganti sensor, beberapa perubahan sirkuit
elektronis serta penambahan slot memory, sebuah DSLR relatif sama dengan SLR
yang ada sejak beberapa dekade silam. Mekanisme cermin yang sama, pentaprisma
yang sama, operasi autofokus dengan sistem phase detectionyang
sama.
Meskipun kemajuan teknologi akhirnya ditambahkan (Edit
di kamera, HDR di kamera, GPS dan Wi-fi dll), namun kamera DSLR secara bentuk
tidak berubah sejak puluhan tahun lalu.
Kenapa Kamera DSLR Bentuknya Tetap
Besar dan Berat Seperti Kamera Film?
Ada beberapa alasan kenapa bentuk sebuah kamera DSLR
tetap besar dan berat:
1. Pertama, karena cermin didalam kamera DSLR ukurannya
harus sama dengan ukuran sensornya, jadi makin besar sensor yang dipakai makin
besar pula cermin yang dibutuhkan.
2. Kedua, karena pentaprisma yang dipakai untuk mengubah
sinar vertikal ke sinar horisontal pada viewfinder ukurannya
juga sama dengan ukuran sensor, membuat bagian atas sebuah DSLR tampak besar.
3. Ketiga, karena pembuat kamera ingin agar lensa lama
tetap bisa dipakai di kamera DSLR baru untuk membantu transisi. Ini menyebabkan
kamera DSLR modern masih harus mempertahankan jarak antara mount kamera ke
sensor/film supaya panjang focal lensa tetap sama bagi kedua format, film
maupun lensa.
Beberapa Keterbatasan Kamera DSLR
Karena ketergantungan kamera DSLR pada cermin agar
mekanisme“through the lens” tetap bisa berjalan, mereka
memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
1.
UKURAN FISIK YANG BESAR
Sistem yang dianut DSLR menuntut adanya cermin dan
prisma, sehingga sebuah kamera DSLR selalu memiliki bentuk yang lebar dan
kening yang menyembul. Posisi viewfinder juga harus ditempatkan segaris dengan
sumbu optik dan sensor digital. Itulah kenapa semua kamera DSLR bentuk dasarnya
selalu sama.
2. BOBOT
YANG BERAT
Karena ukurannya besar, kamera DSLR lebih berat. Meski
DSLR kelas pemula memiliki bagian yang terbuat dari plastik yang ringan, namun
konstruksi susunan cermin + pentaprisma yang tidak bisa dikompromi membuatnya
tetap besar. Belum lagi, rata-rata lensa DSLR cukup berat dan besar (apalagi
lensa yang dirancang untuk kamera full frame), sehingga agar tercapai
perimbangan yang baik saat dipakai, kamera DSLR juga mantap bobotnya.
3.
MEKANISME YANG RUMIT
Setiap kali kita memencet shutter, cermin harus
bergerak naik atau turun agar cahaya bisa lewar menuju sensor. Pergerakan
cermin ini menimbulkan beberapa masalah:
- Gerakan
Cermin. Suara terkeras yang terdengar saat kita memencet shutter berasal
dari gerakan membuka atau menutupnya cermin , hal ini juga menimbulkan
shake* pada kamera. Fitur seperti Mirror Lock Upmuncul
untuk mengurangi shake
- Kolom
Udara Yang Bergerak. Saat cermin mengayun keatas atau kebawah, kolom udara
didalam kamera juga ikut bergerak. Bersamaan dengan itu, debu dan kotoran
juga ikut bergerak dan menambah resiko sensor terkena kotoran
- Komponen
Bergerak Lebih Rentan. Semua orang tahu kalau ban dan rantai yang selalu
bergerak di motor adalah dua unsur yang cukup rentan. Hal ini juga berlaku
untuk cermin di dalam DSLR, untuk menghindari kerusakan, pembuat kamera
harus memastikan bahan terbaik untuk membuatnya.
4. TIDAK
ADA LIVE PREVIEW
Saat melihat melalui viewfinder optik, kita tidak bisa
melihat bagaimana foto nantinya akan terlihat. Untuk kamera DSLR, kita harus
mengandalkan metering dan menyesuaikan exposure berdasar metering tersebut.
5.
CERMIN SEKUNDER DAN PHASE DETECT
Kamera DSLR yang memiliki autofokus dengan sistem deteksi
fasemembutuhkan cermin sekunder. Cermin kedua ini memiliki bentuk
lebih kecil dibanding cermin utama dan fungsinya meneruskan cahaya ke sensor
deteksi fase. Posisi cermin sekunder ini harus sangat presisi karena kalau
meleset, semua sistem autofokus akan kacau
6. HARGA
. Harga sebuah kamera DSLR mahal terutama karena
membutuhkan teknik perakitan yang presisi terutama untuk beberapa bagian yang
bergerak, shutter dan cermin. Pelumasan yang baik disetiap detail logam yang
saling bersentuhan. Itu semua mengakibatkan biaya produksi yang tidak murah.
Keuntungan-keuntungan Kamera
Mirrorless?
Dengan menghilangkan bagian cermin (dan pentaprisma)
dari sebuah kamera (sehingga dinamai mirror-less) dan terbukti penjualannya
makin bagus, produsen kamera mulai menyadari bahwa sistem mirrorless adalah
jawaban untuk kamera masa depan.
Masa depan adalah kata kunci disini. Kenapa? karena
mirrorless secara teori memiliki potensi yang sangat bagus dan bisa mengatasi
banyak permasalahan di sistem DSLR. Namun masih akan dibutuhkan banyak iterasi
dan koreksi dari sistem kamera mirrorless yang ada untuk sampai kesana.
Diatas kertas, apa saja keuntungan kamera mirrorless
dibandingkan kamera DSLR:
1.
UKURAN LEBIH RINGKAS DAN BOBOT LEBIH RINGAN
Karena susunan cermin dan pentaprisma di DSLR yang
menyita banyak ruang, sebuah kamera mirrorless tanpa keduanya bisa memiliki
bentuk yang lebih ringkas dan material body yang lebih
sedikit, sehingga bobot kosongnya lebih ringan. Populernya fotografi dengan smartphonemengajari produsen kamera, bahwa orang akan
lebih banyak memotret kalau kameranya tidak ribet dan bisa dibawa kemana-mana.
Kamera pocket rontok dipasar, karena banyak orang menganggap kamera ponsel yang
tidak terpaut jauh kualitasnya. Barang yang ringkas dan ringan menjadi
primadona, silahkan lihat penjualan laptop vs dektop.
2. TANPA
MEKANISME YANG BERGERAK: CERMIN
Tanpa ada cermin yang selalu mengayun membuka dan
menutup, sebuah kamera mirrorless memiliki banyak keuntungan: lebih senyap,
mengurangi shake, tiak ada kolom udara yang bergerak sehingga debu tidak
terbang kemana-kemana, berpotensi memiliki fps jauh lebih tinggi karena tidak
melibatkan komponen bergerak serta harga bisa ditekan karena perakitan lebih
mudah
3. LIVE
PREVIEW
Dengan kamera mirrorless kita bisa memperoleh live preview dengan gambar yang sama persis dengan
hasil akhir foto, apa yang kita lihat di preview adalah apa yang akan kita
dapatkan. Anda mengubah white balance, ISO atau yang lain, semua akan serta
merta terlihat di preview
4. HARGA
Material lebih sedikit dengan mekanisme yang tidak
sekompleks DSLR membuat kamera mirrorless harusnya lebih murah. Tentu harga
ditentukan juga oleh tingkat supply dan demand disertai dengan biaya riset teknologi
mirrorless itu sendiri yang masih baru, namun intinya mereka akan menjadi lebih
murah lagi dibandingkan DSLR (saya tidak bicara soal Leica lho, apalagi Leica
yang ini).
5.
VIEWFINDER ELEKTRONIS (EVF)
Inilah keuntungan terbesar dari mirrorless. Memang EVF
masih agak kurang responsif sampai detik ini, namun seiring dengan waktu mereka
akan sempurna dan lebih bagus dibanding viewfinder optik (OVF). Beberapa
keuntungan EVF: bisa ditumpuk informasi lain sambil menyusun foto, live preview
yang akurat karena langsung diambil dari sensor, focus peaking untuk manual
fokus yang super akurat.
Beberapa Keterbatasan Kamera
Mirrorless
Namun dibandingkan kamera DSLR, kamera mirrorless juga
memiliki beberapa kelamahan. Antara lain:
1. EVF
MASIH TIDAK RESPONSIF
Harus sabar menunggu agar teknologi EVF berevolusi dan
makin canggih sehingga tidak lagi lelet
2. MODE
CONTINUOUS MASIH JAUH TERTINGGAL
dibanding DSLR. Karena mirrorless masih mengandalkan
autofokuscontrast detect, mereka masih sangat lelet dan lemah
saat memotret benda bergerak. Kamera mirrorless karena dari sononya ringkas dan
ringan, tidak terlalu berjodoh dengan lensa tele yang banyak memakai mode
continuous, sehingga riset kearah sana lumayan lambat
3.
BATERAI TIDAK TAHAN LAMA
. Dengan selalu mengandalkan LCD dan EVF saat
memotret, baterai sebuah kamera mirrorless cepat habis. Rata-rata baterai mirrorless
habis setelah memotret 400-an frame, bandingkan dengan DSLR yang bisa tahan
ribuan. Isu ini juga lambat laun bisa diselesaikan dengan kemajuan teknologi
baterai.
4. EVF
BELUM REALISTIK
Tampilan yang ada di viewfinder elektronis belum bisa
natural, masih tampak terlalu tinggi kontrasnya.
Seperti yang anda lihat, daftar kekurangan mirrorless
cukup pendek dan akan teratasi seiring dengan riset dan kemajuan teknologi yang
dipakai. Dimasa yang tidak terlalu lama (6 tahun keatas?), kamera mirrorless akan
makin canggih dan sangat menggoda dimiliki. Memang tidak semua orang akan
tertarik dengan bentuk kecil dan ringkas, dan mereka yang gemar lensa super
tele jumlahnya cukup banyak. Namun pengguna mirrorless akan makin signifikan,
karena bentuk, bobot dan fitur yang ditawarkan memang menawan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
Cerita Kita Depok-Bandung Indonesia memiliki alam yang amat sangat indah, seakan kita tidak pernah habis untuk mengunjungi tempat wis...
-
Menjadi seorang fotografer merupakan sebuah pekerjaan impian yang ingin dimiliki oleh siapa saja dan membuat hasil foto yang terbaik m...
-
ini adalah lirik lagu 5SOS (5 Seconds Of Summer) yang berjudul amnesia, lirik ini bercerita tentang seseorang yang ingin melupakan masa lalu...
-
Kata Kata Romantis Buat Pacar SMS Cinta. Koleksi SMS cinta romantis buat pacar, kata kata romantis ungkapan hati tentang cinta dan rindu bu...
-
Kita semua tentunya sudah tahu bahwa Kamera adalah alat untuk memotret dan merekam gambar, begitu banyak jenis kamera yang telah dicipt...
-
Sebuah studio foto rumahan dapat menjadi serumit studio foto komersial atau sesederhana seperti selembar kain putih ditempel di dindin...
-
Perbedaan akan jelas terlihat pada jasa bali wedding photographydengan bali pre wedding photography. Ini terlihat jelas pada bentuk dan...
-
Pendahuluan Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi...
Categories
Recent Posts
Sample Text
Blog Archive
- Februari (1)
- Oktober (1)
- Februari (1)
- Januari (3)
- Desember (4)
- November (4)
- Oktober (4)
- Mei (12)
- April (1)
- Maret (3)
- Januari (1)
- November (14)
- Oktober (2)
- September (1)
- Juli (1)
- Juni (1)
- Mei (1)
- Maret (3)
- Januari (3)
- Desember (5)
- November (4)
- September (2)
- Februari (2)
- Juli (1)
- Februari (2)
- Oktober (1)
- Juli (8)
- April (2)
- Maret (2)
- Agustus (1)
0 komentar:
Posting Komentar