DISINIH KITA BERBAGI APA YANG KITA TAHU

Sabtu, 23 November 2013

On 11.11 by Unknown   No comments
On 03.57 by Unknown in    No comments
CIRI-CIRI ORGANISASI

Kita sudah pasti sering mendengar apa itu organisasi. Sebab secara tidak terasa kita sudah menjadi sebuah anggota dari organisasi tersebut. Baik organisasi yang sederhana sampai yang rumit.

Ciri-ciri pada Organisasi :
Ada 3 (tiga) ciri organisasi yang perlu di perhatikan, yaitu :

1.     Adanya Sekelompok orang.
2.     Antarhubungan.
3.     Kerja sama yang didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan.

Adanya Sekelompok orang
            Organisasi besar ataupun kecil tentu tidak boleh mengabaikan adanya orang-orang di dalam organisas. Baik secara individu maupun kelompok, orang-orang tersebut tentu mempunyai berbagai kepentingan.

Kepentingan orang-orang tersebut dalam oraganisasi dapat di bedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

A.    Kepentingan Individu
B.    Kepentingan Kelompok
C.    Kepentingan Organisasi

Antar hubungan
            Antar hubungan ebagai ciri kedua dari organisasi. Hanya orang-orang dalam organisasi akan menciptakan suatu hubungan. Hubungan tersebut dapat bersifat pribadi, dapat pula bersifat hubungan kerja.

Kerja sama yang didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan

            Adanya struktur organisasi akan mencerminkan hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan organisasi.

Diatas sudah dijelaskan bahwa Organisasi mempunyai ciri-ciri, untuk memperjelas lebih lanjut, kita akan membahas tentang
Unsur-unsur yang ad pada Organisasi. antara lain :

1.Man
2. Team Work
3. Tujuan Bersama
4. Equipment
5. Lingkungan
.
           Kita bahas dari yang paling pertama yaitu MAN (Manusia), disini dimaksudkan bahwa manusia itu ialah sebagai personel dari organisasi yang akan menjalankan organisasi. yang diatur oleh sebuah sistem yang bisa dibagi tugaskan menjadi seperti berikut ini : Pemimpin, Manager, dan Workers.

          Selanjutnya kita membahas tentang Team Work atau Kerja Sama. Kerja Sama disini merupakan suatu cara untuk saling bahu membahu saling membantu agar tujuan bersama bisa tercapai. dengan adanya manusia sebagai unsur dari organisasi alangkah baiknya bila kerja sama yang dilakukan dapat dengan baik dilaksanakan.

Tujuan sudah jelas didalam organisasi. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network).

Equipment
 atau  peralatan Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan(regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu,

Teori Organisasi


1.       Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut teori tradisional atau di sebut juga Teori mesin . Berkembang mulai abat 19. Dalam Teori ini organisasi d gambar kan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugas terpesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatif
Definisi organisasi menurut teori ini adalah struktur hubungan , kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peran-peranan, kegiatan-kegiatan, komunkasi dan faktor-faktor lain apa bila bekerja sama


v  Macam-macam Teori klasik
Ø  Teori Biokrasi
Ø  Teori Administrasi
Ø  Manajemen Ilmiah
v  Teori Neoklasik
v  Teori Modern

s_tiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17350/MINGGU_3.doc
lista.staff.gunadarma.ac.id
Hardjito, Teori organisasi dan teknik pengorganisasian ,1993
   


On 03.16 by Unknown in ,    No comments

Kita semua tentunya sudah tahu bahwa Kamera adalah alat untuk memotret dan merekam gambar, begitu banyak jenis kamera yang telah diciptakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Sehingga kita harus pintar-pintar merawatnya. nah seperti apa cara merawat kamera dengan baik kita juga harus mengerti cara merawatnya dengan baik.Pengertian komponen pada kamera adalah bagian dari kamera yang berguna bagi fotografi. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar, maksudnya: kamar gelap, diambil dari bahasa Italia camera obscura yang artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang ruang dalam kamera itu sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan banyak penemuan dan penemu perintis.
Sebagai istilah umum, sebuah kamera terdiri atas :
1. Kotak yang kedap cahaya (Badan kamera).
2. Sistem Lensa.
3. Shutter.
4. Pemutar Film.

Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar Film ( kamera analog ).

Komponen-komponen dasar yang terdapat dalam kamera yaitu:
A. Lensa.
B. Media perekam.
C. Alat pembidik (Viewfinder)
D. Alat penghalang media perekam.
E. Tombol jepret (shutter)
F. Flash ( lampu kilat )

Dalam kamera ada beberapa jenis komponen. Yaitu:

Lensa
Komponen optik yang berfungsi untuk mengumpulkan dan meneruskan pancaran-pancaran partikel cahaya yang jatuh ke permukaannya. Peran lensa sangatlah penting, karena merupakan gerbang utama dari partikel cahaya yang masuk ke dalam kamera. Lensa yang bermutu tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih berkualitas. Tentu mutu lensa akan berpengaruh juga pada harga jual lensa tersebut. Untuk kamera DSLR dan kelas yang lebih tinggi, pemilihan lensa sangatlah bervariasi.

Media perekam
Komponen yang digunakan untuk merekam hasil dari pola cahaya yang diterima oleh kamera. Secara umum media perekam dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu analog dan digital.

Viewfinder
Berupa jendela kecil yang digunakan untuk melihat pemandangan yang akan direkam, sebelum proses merekam yang sesungguhnya. Pada kamera digital, termasuk kamera handphone, alat pembidik tidak hanya berupa viewfinder saja, namun juga berupa LCD yang menampilkan secara langsung pola cahaya yang diterima oleh kamera.

Satu hal yang penting dalam perangkat pembidik ini, yaitu akurasi. Setiap jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kamera digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :

a. Pembidik Optik Paralel, Pembidik optik paralel ini sama dengan pembidik yang dimiliki oleh kamera saku analog. Lensa diletakkan paralel dengan lensa pemindai gambar.

b. Pembidik LCD (Liquid Crystal Display), Pembidik LCD ini berupa layar monitor kecil dibagian belakang kamera digital. Pembidik ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan pembidik optik karena gambar yang tampil direfleksikan dari lensa kamera. Kelemahan pembidik LCD adalah waktu tunda (delay). Waktu tunda ini sering mengganggu saat pengambilan foto utnuk keperluan dokumentasi yang memerlukan momen tepat saat pengambilan gambar.

c. Pembidik Optik TTI, Pembidik optik TTI (Through Dither lens) merupakan pembidik yang memiliki tingkat akurasi paling tinggi karena pembidik tipe ini mengambil gambar langsung dari lensa kamera menggunakan prisma pemantul objek. Pembidik tipe ini hanya dimiliki oleh kamera SLR. Pembidik optik TTL

Alat penghalang media perekam (shutter curtain)
Gunanya untuk mencegah media perekam merekamcahaya/gambar sebelum kita siap memotret. Pembukaan curtain akan diatur oleh tombol jepret (shutter). Ketika tombol jepret ditekan, curtain akan membuka dalam selang waktu yang ditentukan, untuk mengekspos media perekam pada pola cahaya yang diteruskan dari lensa.

Tombol jepret (shutter)
gunanya untuk membuka alat penghalang media perekam (curtain), sehingga media perekam terekspos pada cahaya, dan dapat memulai merekam cahaya gambar pada saat siap memotret.

Lampu kilat ( Flash )
sering disebut blitz, adalah alat yang menghasilkan kilatan cahaya dalam waktu singkat. untuk menambah pencahayaan dalam frame. digunakan pada suasana gelap atau kurang cahaya. Cara kerja Flash mirip seperti lampu. Bedanya, kalau lampu menyala terus-menerus, flash hanya menyala dalam waktu yang sangat singkat, yaitu antara 1/1000 sampai 1/20000 detik saja. Walaupun hanya menyala dalam waktu singkat, cahaya yang dikeluarkan flash cukup terang. Maka pada keadaan normal, flash cukup membantu pencahayaan sampai batas tertentu ketika dibutuhkan. Flash yang menjadi satu ( terintegrasi ) dengan badan kamera disebut flash internal. Sedangkan flash yang terpisah dengan badan kamera disebut flash eksternal. praktis, ringan, kompak tetapi tetap memiliki fitur yang menyenangkan dan kualitas gambar yang sangat baik.

Shutter Speed
Shutter adalah semacam layer yang menutup sensor . Pada waktu kita men-jepret , Shutter ini akan terbuka selama beberapa waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa. Durasi pembukaan shutter inilah yang dikenal sebagai Shutter Speed . baca artikel Teknik efek kecepatanRana dan Bukaan Diafragma. Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan semakin banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter dibuka maka makin sedikit cahaya yang masuk. selain itu Perbedaan penggunaan lensa memberikan perbedaan perspektif. Perspektif adalah ukuran dan kedalaman relatif subjek dalam gambar. Perspektif juga bisa berarti perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dengan kamera.

Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama maupun penggunaan lensa dengan focal length yang berbeda memberikan perspektif yang berbeda pula. Sehingga, penggunaan berbagai jenis lensa memiliki fungsi yang berbeda.
Seiring dengan perkembangan optik dan teknologi, variasi lensa menjadi begitu banyak. Hingga saat ini lensa DSLR dibagi dalam tiga kategori besar. Yaitu :

1. Lensa dibedakan berdasar focal length.
2. Rentang optic. dan
3. Lensa varian.

Macam lensa berdasar panjang fokus terdiri atas lensa tele (tele pendek dan supertele), lensa wide (super-wide dan fish eye), baca artikel Jenis lensa Kamera dan Fungsinya.

Aperture Diafragm ( Bukaan Diafragma ) 
Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan.Diafragma memiliki beberapa ukuran atau satuan angka. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan 2,8 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16 – 22. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda. Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur). Atau mudahnya, diafragma artinya bukaan lensa. Efeknya, makin besar bukaan, maka makin besar kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah diluar ruang tajam yang fokus.

Range finder ( Pemindai komposisi pemotretan )
yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan.

Lightmeter
untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan
On 03.11 by Unknown in ,    No comments

Perbedaan akan jelas terlihat pada jasa bali wedding photographydengan bali pre wedding photography. Ini terlihat jelas pada bentuk dan jenis foto yang dihasilkan, secara pengertiannya pun sangat jelas berbeda antara jasa wedding photography dengan bali pre wedding photography. Wedding photography adalah foto-foto yang dihasilkan pada acara resepsi pernikahan, sedangkan pre wedding photography merupakan kumpulan foto yang diambil oleh seorang fotografer sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Tetapi jasa wedding photography dengan bali pre wedding photography ini akan digabung dalam 1 paket pernikahan, karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah.


Tips Membedakan Wedding Photography Dengan Pre Wedding Photography
Nah, untuk lebih memahami dan mengetahui perbedaan yang lebih detail tentangwedding photography dengan bali pre wedding photography berikut penulis memberikan informasi tentang keduanya. Adapun perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut :

Maksud Dan Tujuan
Dari pengertian yang disebutkan diatas, sudah jelas maksud dan tujuan dari masing-masing jasa baik wedding photography dan pre wedding photography. Nah, banyak customer banyak yang memilih semua menjadi dalam satu paket pernikahaan. Tetapi jika mengikuti paket dari wedding organizer, biasanya pre weddingnya tidak dilakukan di out door tapi indoor dan menggunakan studio foto. Untuk foto pre wedding biasa digunakan pada saat acara resepsi pernikahan digelar. Sedangkan foto wedding biasa digunakan sebagai dokumentasi yang dilakukan pada saat akad nikah dan resepsi pernikahan. Wedding photo ini digunakan sebagai sebuah kenangan atau memori untuk mengingat perkawinan.

Harga
Biasanya harga untuk paket pre wedding photo ini jauh lebih mahal apalagi jika memakai outdoor karena semua biaya perjalanan dan makan ditanggung oleh si client. Tetapi jangan kuatir sekarang sudah banyak paket pernikahan yang ditawarkan oleh wedding organizer yang memberikan layanan paket wedding photo sekaligus pre wedding foto juga.

Lokasi
Untuk wedding photography biasa nya dilakukan pada saat resepsi pernikahan dan lokasinya biasanya antara di gedung atau rumah. Tetapi untuk foto pre wedding ini tergantung kedua mempelai ingin indoor atau outdoor. Tetapi kebanyakan para mempelai memilih lokasi untuk photo pre wedding di alam terbuka untuk mengambil pemandangan atau cuacanya.

Jenis Pakaian Yang Dikenakan.
Untuk jenias pakaian sudah pasti berbeda, jika wedding photography ini sudah pasti akan mengenakan busana pengantin yang tergantung keinginan dari mempelai. Nah jika foto pre wedding ini jauh lebih rileks dan santai karena ini banyak para mempelai menggunakan pakaian yang sederhana tetapi bagus dan santai atau semi formal. Ini juga bisa diberlakukan jika melakukan sesi foto pre wedding di studio saja
On 03.08 by Unknown in ,    No comments
Foto sangat bergantung terhadap adanya cahaya, cara cahaya jatuh pada subjek dapat digolongkan kedalam dua kategori: pencahayaan lebar dan pencahayaan sempit (Clayton, 2011:72). Pendapat konvensional sering mendorong kita untuk lebih memilih membingkai objek dalam pencahayaan lebar, tapi cobalah mencari kesempatan untuk membingkai objek Anda dalam pencahayaan sempit, Anda tidak akan menduga betapa foto menjadi lebih hidup, karena pada keadaan ini Anda akan lebih mencurahkan perhatian pada bayangan. Bahkan, kadang Anda dapat menggunakan flash untuk menerangi objek, meskipun hari cerah. Hal ini digunakan untuk memberi kesan segar pada foto Anda.

1. Jenis-jenis cahaya
Cahaya sangat beragam jenisnya, meliputi:

a. Cahaya matahari : Cahaya matahari terdapat 3 rentang waktu, yaitu: cahaya pagi (soft light), cahaya siang (hard light), dan cahaya sore (soft light). Waktu yang paling bagus untuk memotret adalah ketika pagi hari sejak matahari terbit sampai dengan pukul 10 siang, dan pada sore hari sejak pukul 2 siang sampai matahari tebenam. Lalu bagaimana dengan cahaya siang? Anda tetap dapat memotret pada siang hari dengan memanfaatkan cahayanya yang keras dan tajam. Berikut beberapa macam cahaya matahari dan sedikit penjelasannya dan kegunaannya:
1) Cahaya pagi
Cahaya yang ditimbulkan pada pagi hari berwarna sedikit kekuningan dengan langit berwarna biru muda sampai putih kuning. Awan di langit pun terlihat lembut merata dibagian bawah, kemudian hilang di bagian atas. Bayangan yang dihasilkan juga lembut dan dapat mempertegas detail. Cahaya ini cocok untuk segala jenis pemotretan, dengan penempatan bayangan atau shadow yang tepat pula, seperti: cahaya depan, cahaya samping, dan cahaya belakang.
2) Cahaya siang
Cahaya yang ditimbulkan pada siang hari cenderung tajam dan kuat, karena matahari tepat berada di atas. Langitnya berwarna biru cerah dan bersih, serta awannya berbentuk seperti gumpalan kapas yang lembut. Bayangan yang dihasilkan pun sangat tajam dan kuat. Cahaya ini cocok untuk memotret sesuatu yang berdetail besar seperti pegunungan dan arsitektur (Hedgecoe, 1994:56).
3) Cahaya sore
Cahaya yang ditimbulkan pada sore hari berwarna sedikit kemerahan bahkan kadang oranye pada bagian bawah dan berwarna biru pada bagian atas, degradasi warnanya pun sungguh menakjubkan dengan sedikit awan yang membiaskan warna langit. Bayangan yang dihasilkan cenderung lembut dan dapat mempertegas detail. Pada cahaya ini cocok untuk segala jenis pemotretan dan tidak lupa dengan penempatan bayangan yang tepat, seperti: cahaya depan, cahaya samping, cahaya belakang, dan siluet.

b. Cahaya yang hidup : Cahaya ini bisa ditimbulkan dari lampu kota, lampu jalanan, lampu pada ruangan yang membias keluar ruangan, lampu senter, maupun dari api lilin atau penerangan lain yang menggunakan api. Untuk dapat memanfaatkan cahaya ini, dibutuhkan suasana yang gelap pada malam hari atau pada ruangan tertutup. Fotografi malam memang memikat untuk berbagai alas an: kecantikan yang muncul saat wajah kota yang gersang di siang hari menjadi gemerlap dengan kilauan cahaya dalam miliaran warna di bawah naungan langit gelap (Clayton, 2011:41). Beberapa macam cahaya yang hidup beserta kegunaan dan tips untuk memotretnya:
1) Cahaya lampu ruangan yang membias dan lampu-lampu reklame.
Anda bisa memotret kedalam ruangan yang beretalase kaca, sehingga lampu dari ruangan dapat terekam oleh kamera.
2) Cahaya lampu jalanan.
Anda bisa membuat cahaya abstrak dengan cahaya ini, seperti bulb pada pada lampu kendaraan yang di potret dengan tripod maupun lampu apapun yang dipotret tanpa menggunakan tripod, Anda juga bisa memotret gemerlap lampu tanpa memfokuskan objek sehingga cahaya yang dihasilkan terasa lembut.
3) Cahaya yang dihasilkan dari pantulan air sungai atau hujan.
Ketika hujan mengguyur, jalanan tertutupi oleh air hujan yang menggenang, coba perhatikan air genangan tersebut, dapatkah Anda melihat cahaya-cahaya kota? Anda bisa memotretnya dengan sudut pAndang yang berbeda-beda dan menghasilkan foto yang menakjubkan. Selain itu Anda juga bisa memotret pantulan bangunan dan lampu pada pantulan air sungai.
4) Kembang api.
Kembang api merupakan objek terpopuler pada fotografi malam. Cahaya yang dihasilkan berupa garis-garis cahaya yang memancar dan berwarna-warni.
5) Cahaya lilin.
Cahaya ini biasanya lebih cocok pada ruangan tertutup, seperti anak kecil yang memegang lilin menyala maupun suasana pada saat candle light dinner.
6) Cahaya api penerangan.
Cahaya ini cocok untuk suasana gelap dan tanpa lampu sama sekali, hanya cahaya api obor atau lampu petromak yang menerangi. Seperti rumah di pedalaman yang menggunakan lampu obor, atau orang-orang yang berburu dengan membawa obor atau lampu petromak. Cahaya ini juga cocok untuk memotret orang yang sedang bercengkrama agar terlihat dan terasa hangat, serta memotret wajah-wajah yang tenang atau wajah orang tua.
c. Cahaya tambahan : Cahaya ini dipergunakan untuk menampilkan detail-detail tertentu seperti pada foto studio untuk memotret makanan, model, maupun komersil lain. Untuk memotret makanan utama, paling sering digunakan lampu yang berwarna oranye agar terlihat hangat dan nikmat, pada pemotretan minuman dingin atau botol-botol kaca lebih sering menggunakan lampu berwana kuning putih, putih, maupun biru keputihan untuk memunculkan efek bening dari minuman yang berwarna-warni. Beberapa cahaya tambahan yang biasa digunakan:
1) Lampu tambahan atau lampu studio.
Berupa lampu yang diletakkan pada tripod atau penyangga lain dan dirahkan pada sisi tertentu.
2) Soft box
Berfungsi sama seperti lampu studio, akan tetapi soft box diberi seperti tudung untuk memfokuskan cahaya dan diberi lapisan kertas tipis untuk melembutkan cahaya.
3) Reflector
Reflector berfungsi untuk memantulkan cahaya yang ada, baik dari cahaya matahari maupun dari lampu studio atau soft box. Pantulan cahaya yang dihasilkan cenderung lembut dan hampir tidak terlalu disadari keberadaannya pada hasil akhir foto.

d. Flash : Untuk mendapatkan shutter speed yang tinggi, Anda bisa menggunakan flash untuk mendapatkannya. Hal ini biasanya digunakan untuk membekukan sesuatu seperti: cipratan air, orang melompat, dan lain-lain. Flash terdapat dua macam, yaitu:
1) Internal Flash
Internal flash adalah flash yang berada pada kamera.
2) External Flash
External flash adalah flash yang bisa dipasang pada kamera atau juga digunakan untuk flash jarak jauh (biasanya menggunakan wifi).

2. Macam-macam cahaya
Anda bisa memanfatkan adanya cahaya dengan berbagai macam cara, cahaya dapat membentuk dan menghidupkan foto yang Anda buat. Cahaya memiliki jenis yang berbeda pula, seperti:

a. Cahaya depan
Merupakan cahaya yang berasal dari depan objek atau cahaya yang berasal dari belakang kamera, dan bayangan jatuh kebelakang objek. Untuk mendapatkan cahaya ini bisa di pagi hari atau sore hari dan dapat juga dengan cahaya buatan. 

b. Cahaya samping
Merupakan cahaya yang berasal dari samping kanan maupun kiri objek dan kamera, dan bayangannya jatuh kesamping kanan maupun kiri objek. Untuk memperoleh cahaya ini bisa didapatkan ketika matahari terbit atau terbenam dan dapat juga dengan cahaya buatan.

c. Cahaya belakang
Merupakan cahaya yang berasal dari belakang objek atau depan kamera, dan dari bayangannya yang menutupi seluruh objek tetapi tidak gelap, terdapat rimlight disekitar objek. Untuk memperoleh cahaya ini bisa didapatkan ketika matahari muncul dan tenggelam dan dapat juga dengan cahaya buatan.

d. Cahaya atas
Merupakan cahaya yang berasal dari atas objek maupun kamera, dan bayangannya jatuh kebawah objek. Cahaya seperti ini hanya bisa didapatkan ketika matahari berada tepat berada di atas atau siang hari dan dapat juga dengan cahaya buatan.

e. Cahaya bawah
Merupakan cahaya yang berasal dari bawah objek maupun kamera. Cahaya ini dapat ditemui pada pagi buta dan sore menjelang malam pada suatu ketinggian, karena dengan berada pada tempat yang tinggi matahari seakan berada dibawah Anda dan objek atau dapat juga dengan cahaya buatan tanpa harus mencari tempat yang tinggi.

f. Siluet
Merupakan cahaya yang berasal dari belakang objek dan bayangan menutupi seluruh objek tanpa menimbulkan rimlight. Cahaya ini bisa didapatkan pada pagi dan sore hari dengan menurunkan light meter hingga beberapa stop, atau biasa disebut dengan diunderkan
On 03.06 by Unknown in ,    No comments

Bagi yang memiliki hobi fotografi dan kebetulan memiliki kamera digital yang memiliki resolusi 8 mega pixel, sebenarnya dapat mencoba untuk usaha Studio Foto mini. Usaha studio foto ini bisa dijalankan dari rumah, dengan mengorbankan salah satu bagian darinya menjadi semacam studio mini foto.

Dalam membuka studio foto kecil-kecilan, memang paling tidak harus memiliki komputer, kamera digital, printer foto, serta peralatan studio.

Hal yang paling mendasar dalam bisnis studio foto adalah kita memiliki kesenangan untuk memotret. Bila belum bisa, jangan menyerah. Latihlah ketajaman Kita dalam memotret apa saja. Cari teknik-teknik memotret dan seni memotret. Banyak buku yang mengupas tuntas tentang hal itu. Ada baiknya singgah juga di situs internet, yang berhubungan dengan pengetahuan fotografi.

Setelah itu, cari tahu apakah kualitas teknik foto yang Kita punya sudah oke. Tanyalah teman-teman yang ahli fotografi, apakah kualitas foto yang Kita buat sudah baik. Mengikuti lomba foto adalah jalan lain menuju pencarian teknik foto yang lebih baik. Berbagai media, termasuk "PR" sering meliput hasil foto yang layak untuk ditampilkan. Itu bisa menambah pengetahuan Kita.

Potensi pendapatan dari bisnis studio foto, sebenarnya lumayan menguntungkan. Untuk jasa foto yang stkitar, pasar terdekat yang bisa digarap dalam bisnis studio foto adalah menangani pesanan pas foto tetangga-tetangga dan mayarakat sekitar. Kita bisa mendapatkan uang Sepuluh ribu rupiah untuk setiap lembar kertas foto ukuran 4R yang bisa berisi delapan lembar pas foto ukuran 3 cm x 4 cm atau 6 lembar ukuran 4 cm x 6 cm.

Jika kreatif, Kita bisa menggarap pasar-pasar yang baru. Misalnya, foto-foto promosi rumah makan, hajatan perkawinan, hajatan selamatan, borongan foto di sekolah-sekolah, dan lain-lain. Untuk jasa foto hajatan perkawinan atau sejenisnya, Kita bisa menetapkan tarif per album. Harganya, jika menggunakan peralatan lengkap, bisa mencapai dua juta rupiah per album.

Strategi pemasaran studio foto yang efektif dan murah yang dapat dilakukan adalah dengan menyebar selebaran serta menemui calon pelanggan dari pintu ke pintu. Calon pelanggan tentunya adalah potensial seperti calon pengantin, sekolah-sekolah, anak-anak ABG di lingkungan sekitar, dan sebagainya.

Dari pendapatan yang masuk, sisihkan sebagian untuk memperbaiki dan melengkapi fasilitas studio foto. Seperti gambar latar belakang foto yang beraneka macam. Cara paling mudah untuk mengetahui trend terbaru dan praktik-praktik foto terbaik adalah dengan mendatangi beberapa studio foto besar yang laris. Amati dan contohlah trik-trik dan trend foto, yang dapat diimplementasikan di studi foto mini kita miliki. Dalam hal ini, hendaknya Kita tidak hanya mencontoh 100% apa yang terlihat, tetapi lakukan berbagai upaya agar foto Kita lebih baik dari contohnya. Kuncinya adalah kreativitas, pantang menyerah, dan jeli melihat peluang yang ada.
On 03.03 by Unknown in ,    No comments

Aku fotografer, dia fotografer, kamu fotografer, kita semua fotografer. lalu siapa fotografer itu? seperti apa? sering kita jumpai pertanyaan- pertanyaan seperti itu di sekitar kita, "oh dia pasti seorang fotografer" "dia pasti fotografer hebat, lihat saja kamera dan lensa yang dibawanya" apakah seperti itu? apakah setiap orang itu fotografer? seperti contoh, ada orang yang mempunyai gitar, apakah dia seorang gitaris? orang yang suka menyanyi, apakah dia seorang vokalis? orang yang memiliki begitu banyak buku dirumahnya, apakah dia seorang yang berpendidikan tinggi? orang yang memiliki banyak koleksi lukisan, apakah dia seorang pelukis?   lalu orang yang memiliki kamera, apakah dia seorang fotografer? seperti itulah gambarannya. lalu bagaimana pendapat kalian dengan orang yang tiba-tiba terkenal sebagai menjadi seorang fotografer? yang pada mulanya mereka bukan seorang fotografer, hanya karena mereka suka memotret dan membawa kamera kemana-mana lalu mereka disebut fotografer. lalu tiba-tiba melejit begitu saja karena mereka adalah orang-orang yang pada awalnya memang sudah terkenal? seperti mengambil keuntungan dari kepopularitasan mereka. lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak terkenal yang ingin menjadi seorang fotografer? mereka berusaha, mendalami dan memulai semuanya dari nol, dari titik paling bawah. apakah mereka bisa menjadi seorang fotografer?
On 03.01 by Unknown in ,    No comments

Masih seputar tentang foto model, tak akan ada habisnya membahas tentang hal yang satu ini, pada kesempatan kali ini saya akan memberitahukan mengenai hal-hal penting saat memotret model
  • Ekspresi diri : seprtyi kita ketahui setiap orang punyta kelebihan dan kelemahan. Tugas fotografer saat memotret model adalah mengurangi, mengelaminasi kelemahan pada objek sehingga yang tampil adalah bagia-bagian yang menarik. Perlu keasabarn dalam mengambil moment yang baik. Beda 30 detik dapat mengahsilkan foto dengan mode yang berbeda dari sebelumnya atau seseudahnya.
  • Gerakan tubuh : gerakan tubuh model saat berpose harus semenarik mungkin. Memotret wajah atau closxe up paling mudah, memotret setengah badan agak sulit dan memotret seluruh badan paling sulit karena mengarahkan sikap tubuh danharus mengeleminasi semakin banyak objek yang tidak diperlukan.
  • Background : background bisa membuat indah namun juga bisa membuat rusak foto. Jika dianggap mengganggu dapat dikaburkan dengan bukaan diafragma yang dibesarkan, jika tidak dapat di kaburkan, maka lebih baik jika mengambil foto wajah saja atau close up. Karena background juga sangat menentukan hasil foto.
  • Pencahayaan : fotografi adalah bagian dari permainan cahaya, sehingga kunci fotografi harus berusaha untuk bisa memainkan cahaya yang ada, seperti cahaya kuat atau lemah. Apabila cahaya tidak mencukupi kita bisa menggunakan cahaya tambahan seperti flash.
On 02.59 by Unknown in    No comments

Setelah postingan tentang tata etika memotret model, disini saya akan membahas beberapa tips untuk para fotografer model dan hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh para fotografer, diantaranya yaitu :
  • Jangan sentuh model, karena akan membuat model menjadi tidak nyaman. Kita juga kehilangan kepercayaan, dan model bisa jadi bete. Dan kalau sudah bete, hasil foto tidak akan maksimal. Saat mengarahkan sebaiknya kita mendemonstrasikan supaya model bisa memahami maksud kita.
  • Kita perlu banyak melihat foto-foto model yang  kita sukai dan menjadikan itu sebagai referensi
  • Komunikasikan apa yang diinginkan atau diharapkan dari model
  • Ada baiknya untuk belajar pose sehingga dapat mendemonstrasikan ke model
  • Be helpful jika model butuh bantuan dari hal-hal kecil seperti memberikan tissue atau air minum
  • Jika modelnya profesional atau semi-pro jangan lupa mempersiapkan bayaran dan jangan mengurangi bayarannya. Hal ini membuat model percaya dengan kita, dan akan memudahkan kita saat membutuhkan model di kemudian hari. Jangan anggap enteng hal ini karena antar model biasanya terjalin persahabatan yang cukup erat.
Dan sedikit tips untuk para model, yaitu :
  • Datang tepat waktu.
  • Siap saat waktu yang ditentukan, kalau memang make-up sendiri, seharusnya sudah siap di lokasi.
  • Jangan batalkan perjanjian tiba-tiba. Be reliable sehingga bisa dipercaya untuk job pemotretan berikutnya.
  • Selalu meningkatkan diri dari segi skill pose, make-up dan koleksi pakaian.
On 02.58 by Unknown in ,    No comments

Memotret model memerlukan sebuah interaksi antara fotografer dan model untuk sekedar mencairkan suasana yang mungkin terasa canggung akibat belum saling mengenal. Disini saya akan memberi tahukan beberapa tata etika ketika memotret model yang saya dapat dari beberapa sumber:
  • ·        Tersenyum : Ini adalah modal utama ketika kita bertemu dengan seseorang agar merasa dihargai dan memperlancar langkah selanjutnya. Jangan berharap banyak jika kita menghadapi seorang model dengan ekspresi yang tidak bersahabat.
  • ·        Berkomunikasi : Pertama kali yang harus dilakukan adalah janganlah lupa untuk berkenalan dengan model. Paling tidak dengan sudah berkenalan, maka individu keduanya tidak akan merasakan bersama dengan orang asing lagi.
  • ·        Santai : Santai dan relax, ini juga sangatlah penting. Baik fotografer dan juga sang model bisa saja gugup dan tidak dalam kondisi yang menyenangkan karena adanya hal lain diluar sana yang mnggangu pikiran. Sebagai fotografer, pusatkan pikiran hanya untuk pemotretan dan menghasilkan yang terbaik secara professional. Arahkan model anda agar sesanti mungkin dan imbangi dengan prilaku kita tentunya.
  • ·        percaya diri : Berkenaan dengan fotografer, sikap percaya diri dan yakin dengan apa yang dilakukan mutlak diperlukan. Jangan sampai anda terlihat bingung dan tidak yakin di depan model. Arahkan model dengan suara yang jelas dan ramah. Berikan pose atau gaya yang sesuai dengan bentuk tubuh sang model. Jangan paksakan sebuah pose jika hal itu membuat model merasa tidak nyaman.
  • ·        Ekspresi : Selalu perhatikan ekspresi wajahnya, jangan sampai sang model kehilangan moodnya. Selalu katakan bahwa dia melakukannya dengan sangat baik. Terus ajaklah berbicara agar sang model merasa nyaman. Perhatikan bahasa tubuhnya juga, bila terasa ada perubahan atau penolakan atas pose tertentu, janganlah dipaksakan. Dan tanyakan apakah perlu beristirahat dulu atau tidak.
  • ·        Terakhir pastikan anda mengucapkan terima kasih kepada sang model, ini menandakan bahwa kita telah melakukan kerja-sama yang baik dalam kapasitasnya masing-masing. Dalam mengisi waktu istirahat, tanyakan apa keperluan dia agar bias diberikan, bila perlu perlihatkan hasil pemotretan yang baru saja di lakukan. Biasanya setelah melihat hasil foto yang bagus, maka sang model akan bertambah percaya diri lagi untuk sesi berikutnya setelah beristirahat.
On 02.54 by Unknown in ,    1 comment

Menjadi seorang fotografer merupakan sebuah pekerjaan impian yang ingin dimiliki oleh siapa saja dan membuat hasil foto yang terbaik merupakan impian tiap fotografer. Jika Kita menginginkan untuk menjadi seorang fotografer, maka ada beberapa hal yang dapat Kita persiapkan untuk menjadi seorang fotografer. Karena menjadi seorang fotografer selain merupakan hobi juga dapat menjadi income untuk Kita.

Hal pertama yang perlu Kita lakukan adalah: Mempunyai kamera milik Kita sendiri dengan kualitas terbaik tentunya sebagai pemula. Mencari tahu tentang jenis kamera yang cocok untuk hobi Kita merupakan sebuah perjalanan waktu yang mengasyikkan tentunya untuk Kita. Kedua adalah mempelajari pola seorang fotografer merupakan kegiatan yang perlu untuk dilakukan. Dengan menyadari tentang kejadian di sekitar kita dapat menjadi sebuah pengalaman berfoto Kita yang menarik.

Kemudian, mampu menangkap momen penting yang melintas di sekitar Kita juga merupakan sebuah faktor penting untuk Kita, seperti mengunjungi tempat wisata maupun tempat lingkungan Kita tinggal pun dapat menjadi momen foto yang berharga. Beberapa tempat yang dapat Kita kunjungi seperti: tempat wisata, pameran maupun ragam masakan dapat menjadi pilihan obyek foto Kita.

Setelah Kita berhasil untuk membuat sebuah foto yang baik, maka selanjutnya Kita dapat memasarkan portofolio Kita secara online. Dimana Kita akan mendapati orang- orang yang mungkin tertarik dengan hasil foto Kita dan berencana untuk membeli hasil karya Kita tersebut. Kemungkinan juga Kita akan ditawari kerja di dunia nyata menjadi seorang fotografer ataupun Kita dapat bekerja di bagian pariwisata pada sebuah majalah travel, fashion maupun masakan yang membutuhkan dunia fotografi.
On 02.51 by Unknown in ,    No comments
Selain mengenal komponen dan fungsi kamera, kita juga harus mengetahui cara perawatan kamera yang baik dan benar seperti lensa.

Berikut ini adalah tips merawat dan membersihkan Lensa kamera :
  • Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal menuju lensa.
  • Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
  • Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan lens cloth yang baik.
  • Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
  • Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.
  • Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
  • Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.
On 02.50 by Unknown in ,    No comments

Sebuah studio foto rumahan dapat menjadi serumit studio foto komersial atau sesederhana seperti selembar kain putih ditempel di dinding dan diterangi cahaya lampu yang bertebaran. Tergantung pada kebutuhan kita, studio fotografi membuka peluang baru bagi fotografer untuk mencari kemungkinan yang lebih kreatif. Tidak seperti fotografi film, tidak perlu menggunakan light meter genggam. Dengan setup pencahayaan yang sederhana, kita bisa menempatkan kamera point-and-shoot digital andaa untuk penggunaan profesional, membuat studio potret instan. Barang yang diperlukan antara lain seperti :
  1. Kamera : Ketika berbicara mengenai studio fotografi, kamera SLR digital atau kamera point-and-shoot dengan jumlah megapiksel besar akan bekerja dengan baik. Berinvestasilah dengan membeli kartu memori yang lebih besar untuk studio foto rumahan kita sekarang untuk menampung hasil bidikan kamera foto dengan resolusi tingkat tinggi. Kamera juga harus memiliki layar tampilan yang memungkinkan untuk memiliki perspektif yang lebih baik pada komposisi gambar kita. Sebagian besar kamera digital saat ini memilikinya. Namun, jika tidak memiliki LCD, alternatif untuk memeriksa apakah ia mempunyai fitur video-out yang akan memungkinkan kita untuk menghubungkan kamera ke layar monitor sehingga kita dapat melihat hasilnya secara langsung. Memiliki tampilan layar juga memiliki keuntungan tambahan untuk membuat objek kita kurang gugup karena kita dapat mempertahankan kontak mata dengan dia saat kita membuat pemotretan.
  2. Ruangan : kita bisa menggunakan sudut ruang tamu, atau jika mau dan bisa, kita dapat mengkonversi salah satu kamar menjadi sebuah studio. Dinding studio rumah sebaiknya di cat menjadi warna putih sehingga memungkinkan cahaya untuk terpental lebih mudah. Pada saat yang sama, ini akan memberikan latar belakang yang lebih baik untuk foto kita. Dinding putih bertindak seperti reflektor ketika Anda membutuhkan mereka, dan jika Anda tidak, mereka netral dan tidak akan membuat warna menjadi berhamburan. Tergantung pada anggaran kita, studio rumah kita dapat secanggih seperti yang dilakukan oleh sebuah studio profesional dengan lampunya yang mengesankan atau hanya setup sederhana dengan lembaran ditempel ke dinding dan sebuah lampu sorot.
  3. Tripod. Seperti kita semua tahu, tripod adalah benda yang harus dimiliki ketika bicara mengenai studio fotografi. Ada beberapa jenis tripod, biasanya tinggi dan mobilitasnya bervariasi. Anda mungkin telah memperhatikan bahwa para profesional cenderung menggunakan tripod beroda, yang tidak diperlukan ketika datang ke sebuah studio rumah. Anda hanya perlu tripod stand sederhana sebagai dukungan.
  4. Cahaya. Ada dua pilihan untuk melakukan hal ini. Anda juga dapat menggunakan cahaya yang tersedia atau cahaya buatan. Cahaya yang tersedia dapat diperoleh jika Anda memiliki jendela di studio rumah Anda dengan cara membiarkannya tetap terbuka dan memungkinkan cahaya untuk jatuh ke dalam ruangan. Atau, Anda dapat menggunakan cahaya buatan yang persis apa yang paling diandalkan fotografer. Ini biasanya lampu penerangan umum atau lampu panas. Lampunya yang berkedip sinkron dengan kamera rana Anda dan kemudian berhenti. Lampu panas dapat Anda pakai di sepanjang waktu saat Anda membidik tanpa dimatikan dan lebih mudah untuk pemula kuasai karena apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan.
  5. Umbrella. Ini bukan varian payung hujan, tetapi apa yang kita gunakan untuk meredupkan pencahayaan. Softbox A akan bekerja dengan baik. Anda dapat menggunakan karakter apapun dari kertas seamless putih menjadi muslin, untuk kanvas lukis untuk latar belakang / back drop. Jika Anda merasa kreatif dan ingin menyimpan uang, cat latar belakang Anda sendiri dengan cat akrilik dan gunakan kanvas polos, Anda bisa membeli di toko peralatan seni.
  6. Reflektor. Sekarang kita memiliki cahaya, apa lagi yang kita butuhkan? Berikutnya dalam daftar adalah reflektor untuk menghilangkan bayangan jelek. Anda tidak perlu membeli jenis reflektor yang seorang fotografer profesional gunakan, karena hal ini sangat mungkin mahal. Yang Anda perlukan adalah permukaan dasarn putih, seperti karton putih atau papan gambar, untuk menghilangkan bayangan / shadow yang membuat jelek foto selama proses pemotretan.
  7. Alat peraga. Bagi Anda yang tertarik foto potret, Anda mungkin perlu untuk mempertimbangkan property. Mereka tidak perlu rumit, tetapi sederhana seperti warnapakaian yang berbeda, meja, vas bunga, patung-patung atau kursi. Untuk menjad Anda mungkin perlu memilih yang atasnya kaca yang elegan dan juga dapat memungkinkan Anda untuk membuat efek pencahayaan khusus.
  8. Software. Studio foto biasanya tidak harus berurusan dengan proses editing saat bidikan pemotretan selesai. Hal ini biasanya akan ditangani bagian laboratorium foto (orang lain, bagian tersendiri). Seperti menggunakan perangkat lunak di ujung studio. Pertama dan terutama Photoshop untuk retouch dan warna yang benar, juga Adobe Lightroom atau Aperture Apel sebagai aset besar untuk membantu dengan koreksi warna Anda dan retouching.
On 02.42 by Unknown in ,    No comments
Fotografi:
Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.

Kamera SLR:
Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.

Seperti dibahas terdahulu, fotgrafi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ).
Shutter Speed:

Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur.

 


















Foto dengan shutter speed cepat





 











Foto dengan shutter speed lambat
Aperture
Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut:
f/1.2
f/1.4
f/1.8
f/2.0
f/2.8
f/3.5
f/4.0
dst…

Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).

Gambar Aperture pada lensa
Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat.

NIKON D70

Pada kamera Nikon D70 terdapat 11 mode pemotretan:

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

A= Aperture Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

S= Shutter Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.

Night Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.

Canon 350D

Pada kamera Canon 350D terdapat 12 mode pemotretan:

A-DEP= Automatic Depth of Field
Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

Av= Aperture Value Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

Tv= Time Value Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Scene
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.

No Flash
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya.

Setiap kamera memiliki light meter yang berfungsi mendeteksi intensitas cahaya. Sebelum menekan tombol shutter, apabila menggunakan kamera pada mode manual ada baiknya memperhatikan exposure meter terlebih dahulu.
Berikut gambar exposure indicator:

Tampak pada gambar di atas bar yang mengindikasikan exposure. Apabila ingin menghasilkan foto dengan cahaya yang baik, letakan bar pada posisi tengah ( normal exposure ), namun apabila menghasilkan foto yang lebih terang, geser bar ke arah tanda + ( menjadi over exposure ), dan sebaliknya, untuk hasil foto yang lebih gelap geser bar ke arah – ( menjadi under exposure )